Jumat, 30 Mei 2008

Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng, memperlihatkan dokumen terkait janji pemerintah tidak menaikkan harga BBM saat mengikuti Dialekta Demokrasi di gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat (30/5). Diskusi bertema "Efektivitas Pencitraan Pemimpin Melalui Iklan" itu antara lain membahas tentang iklan Wiranto di media massa tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ingkar janji karena telah menaikkan harga BBM dan iklan tentang kemiskinan adalah menyesatkan.
Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto memperlihatkan dokumen terkait janji pemerintah tidak menaikkan harga BBM saat mengikuti Dialekta Demokrasi di gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat (30/5). Diskusi bertema "Efektivitas Pencitraan Pemimpin Melalui Iklan" itu antara lain membahas tentang iklan Wiranto di media massa tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ingkar janji karena telah menaikkan harga BBM dan iklan tentang kemiskinan adalah menyesatkan.
Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto, disaksikkan Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng, memberi penjelasan terkait janji pemerintah tidak menaikkan harga BBM saat mengikuti Dialekta Demokrasi di gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat (30/5). Diskusi bertema "Efektivitas Pencitraan Pemimpin Melalui Iklan" itu antara lain membahas tentang iklan Wiranto di media massa tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ingkar janji karena telah menaikkan harga BBM dan iklan tentang kemiskinan adalah menyesatkan.
Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto (kiri) bersalaman dengan juru bicara kepresidenan, Andi Malarangeng, disaksikan oleh Ketua Pansus RUU Pilpres Ferry Mursyidan Baldan (kanan) seusai diskusi dengan tema "Efektifitas Pencitraan Pemimpin Melalui Iklan" di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (30/5). Diskusi juga dihadiri pembicara lainnya seperti Ketua Fraksi PKS DPR, Mahfud Sidiq dan Pakar Komunikasi Politik Universitas Indonesia, Effendi Gazali.

Tidak ada komentar: